Yogyakarta-(21-22/5) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan Australian Catholic University dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta adakan Konferensi Internasional mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas, Pendidikan Inklusi dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Acara ini diselenggarakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga lantai 1.
Kepala bagian Politik dan Ekonomi Kedutaan Australia, Dr. Bradley Armstrong, mengatakan bahwa di Negara Australia pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sangat diperhatikan. Pemerintah memberikan fasilitas dan dorongan agar mereka mandiri dan dapat menorehkan prestasi. “Kami sangat berterimakasih pada Universitas Islam Negeri UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan fasilitas dan layanan yang luar biasa kepada para penyandang difabilitas. Saya yakin bahwa nilai-nilai islam, yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan kesetaraan, berpotensi besar untuk meningkatkan pemenuhan hak-hak penyandang disabiitas di Indonesia”, tutur Bradley Armstrong.
Terlebih lanjut Bradley Armstrong menjelaskan bahwa Kerjasama Australia dan Indonesia ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas, sejalan dengan Konvensi PBB mengenai hak-hak Penyandang Disabilitas yang telah diratifikasi oleh kedua negara.
Ketua Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijga Dr. Muhrison, mengatakan bahwa Konferensi yang dinanai oleh Australia Indonesia Partnership for Justice ini bertujuan untuk mewujudkan hak-hak dasar dan kemanusiaan khususnya bagi penyandang difabilitas. (Doni TW)